“Lukaku mewakili operasi yang paling aneh, paling spesial, dan positif bagi Inter dalam sejarahnya, dan hal ini memberikan hasil yang penting dari sudut pandang ekonomi untuk membangun penaklukan bintang kedua,” ujarnya.
“Bersamanya, kami memenangkan scudetto, dan dia tetap menjadi bagian dari sejarah Inter,” tegasnya.
Marotta juga mengakui bahwa perkembangan sepak bola saat ini tidak bisa dipisahkan dari peran teknologi, terutama dalam upaya merekrut pemain dari bursa transfer.
Namun, ia menekankan bahwa teknologi tidak bisa menentukan penilaian akhir, yang selalu memerlukan intervensi manusia.
“Sebelumnya, keputusan diambil oleh individu dalam manajemen, tetapi sekarang kita menghadapi tim yang terdiri dari pengamat dan ‘teknisi’ yang menganalisis data, hasil, dan performa atlet,” paparnya.
“Bahkan, dalam beberapa kasus, pemain dapat dipilih melalui algoritma, sehingga sepak bola menjadi kurang romantis dan hampir seperti industri,” tuturnya.
“Teknologi tidak selalu sempurna. Ini adalah aspek penting dalam masyarakat kita, alat yang dapat membantu mencapai tujuan, tetapi tidak menentukan penilaian akhir yang selalu memerlukan komponen manusia,” pungkasnya.