Ia melompat untuk menyambut umpan silang dari Reijnders di area penalti dan berhasil mengalahkan kiper Brugge, Mignolet, dengan sundulan indah.
Sayangnya, gol tersebut dibatalkan oleh VAR karena offside, sehingga ia gagal memecahkan rekor pencetak gol termuda sepanjang sejarah Liga Champions milik Ansu Fati.
Dalam wawancara pasca pertandingan setelah kemenangan Milan 3-1 atas Club Brugge, Paulo Fonseca menjelaskan bahwa ia bersama pelatih Bonera dan Guidi berusaha keras mengembangkan pemain muda seperti Camarda.
Meskipun sulit bagi Camarda untuk mendapatkan waktu bermain karena keberadaan pemain seperti Morata, Abraham, dan Jovic, Fonseca menekankan pentingnya memberi kesempatan bermain melalui berbagai kompetisi seperti Primavera, Milan Futuro, dan tim utama.
“Saya, Mister Bonera, dan Mister Guidi melakukan yang terbaik untuk mengembangkan para pemain muda. Kami memiliki Morata, Abraham, dan Jovic, sehingga agak sulit bagi Camarda untuk bermain. Dan pada usia ini, penting untuk bermain,” kata Fonseca dikutip dari Calciomercato.
“Apa yang kami lakukan adalah mencoba memberinya lebih banyak ruang untuk berkembang, baik di Primavera, Milan Futuro, maupun Tim Utama. Terkadang lebih sulit bermain di Serie C daripada di Serie A,” lanjutnya.