RADAR PANGANDARAN.COM – Jaksa dari Direksi Distrik Anti-Mafia (DDA), Paolo Storari dan Sara Ombra, menuduh Inter Milan bersikap “bermain dua kaki” dalam menghadapi kelompok ultras Curva Nord.
Tudingan tersebut muncul dalam rincian baru muncul terkait penyelidikan terhadap kelompok ultras dari Inter dan Milan, yang menyebabkan penangkapan 19 anggota mereka.
Dalam permintaan penahanan, terungkap bahwa jaksa dari DDA Milan, Paolo Storari dan Sara Ombra, menulis: “Ada penilaian yang sangat meremehkan fenomena ini, bahkan oleh Komisi Antimafia Kota, yang disesatkan oleh Inter.”
Referensi jaksa ini mengacu pada audiensi yang terjadi pada tanggal 15 Maret 2024 di Komisi Antimafia Kota Milan, yang dihadiri oleh dua pejabat klub Nerazzurri.
Menurut jaksa, pernyataan tersebut menunjukkan “penilaian yang sangat meremehkan fenomena yang sedang diselidiki di sini, serta adanya pemisahan total dari realitas stadion, tanpa memperhitungkan beberapa tindakan kelalaian yang disengaja.”
Pada 30 April 2024, pengacara Inter Milan mengajukan “memori” yang hanya “mengulangi” apa yang telah disampaikan “di tingkat kota.”
RADARPANGANDARAN.COM - Bank Rakyat Indonesia (BRI), dikenal sebagai bank untuk wong cilik, kembali menjadi penyalur…
RADARPANGANDARAN.COM - Seblak merupakan salah satu makanan yang sudah sangat dikenal di Indonesia, terutama bagi…
RADARPANGANDARAN.COM - Mencari makanan murah, enak, dan mengenyangkan di Surabaya? Pecel Lele Cak di Surabaya…
RADARPANGANDARAN.COM - Makan penyetan di Kemang ternyata nggak harus mahal, lho. Ada restoran kaki lima…
RADARPANGANDARAN.COM - Opor Ayam Dark Sistem dengan Sentuhan Unik dari Jonathan Liandi. Buat para penggemar…
RADARPANGANDARAN - Lele goreng mungkin sudah biasa, tapi pernahkah Anda mencoba Lele Krispy Gerobakan yang…
This website uses cookies.