Mengapa Golf Mahal di Indonesia? Analisis Biaya dan Aksesibilitas

RADARPANGANDARAN.COM- Golf sering dianggap olahraga kelas atas. Dengan citra elegan dan eksklusif, olahraga ini menarik kalangan menengah ke atas, pebisnis, dan pejabat.

Namun, biaya tinggi membuat golf tergolong mahal di Indonesia. Biaya itu muncul dari keanggotaan, peralatan, perawatan lapangan, pajak, dan akses yang terbatas.

Biaya Keanggotaan Klub yang Fantastis

Salah satu penyebab golf mahal adalah biaya keanggotaan klub. Untuk bermain rutin, seseorang harus mendaftar sebagai anggota.

Biaya keanggotaan di klub bergengsi seperti Pondok Indah Golf atau Royale Jakarta Golf Club bisa mencapai Rp 800 juta hingga lebih dari Rp 1 miliar.

Selain itu, setiap sesi bermain memerlukan green fee antara Rp 1 juta hingga Rp 3 juta. Faktor ini membuat golf hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu.

Perawatan Lapangan yang Memerlukan Dana Besar

Golf membutuhkan lahan luas dan perawatan intensif. Pengelola lapangan harus menjaga rumput, sistem irigasi, pestisida, dan pemupukan agar sesuai standar internasional.

Biaya operasional harian untuk satu lapangan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Klub golf menanggung seluruh biaya ini dan meneruskan sebagian ke pemain melalui harga keanggotaan dan green fee.

Peralatan Golf Bernilai Tinggi

Pemain golf perlu menyiapkan stik golf profesional, bola, sepatu, sarung tangan, dan tas. Satu set stik golf bisa bernilai Rp 30 juta hingga Rp 100 juta.

Banyak pemain mengganti stik golf secara berkala untuk mengikuti tren atau menyesuaikan teknik permainan. Total biaya peralatan ini membuat golf semakin mahal bagi pemain.

Keterbatasan Lapangan dan Akses

Indonesia hanya memiliki sekitar 150 lapangan golf aktif, sebagian besar berada di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Keterbatasan ini membuat banyak warga harus menempuh jarak jauh untuk bermain.