RADAR PANGANDARAN.COM – Menurut penelitian yang diterbitkan di Australia, kecerdasan buatan membuat orang semakin sulit membedakan kebenaran dari berita bohong.
Kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan (AI) ternyata tidak diimbangi dengan literasi media yang memadai di kalangan orang dewasa, membuat pengguna internet semakin rentan terhadap disinformasi.
Seperti diketahui, industri AI meledak pada tahun 2022 setelah peluncuran chatbot dan asisten virtual ChatGPT oleh OpenAI, organisasi penelitian AI asal AS.
Sejak itu, AI menarik miliaran dolar investasi setelah raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft juga menawarkan alat kecerdasan butan mereka.
Namun, menurut makalah “Literasi Media Orang Dewasa pada 2024″ yang diterbitkan oleh Universitas Western Sydney hal ini ternyata malah membuat kemampuan literasi warganet semakin rendah.
Dari sampel 4.442 orang dewasa Australia, responden ditanya seberapa percaya diri mereka dalam melakukan serangkaian 11 tugas terkait media yang memerlukan kemampuan kritis dan teknis.
Hasilnya, rata-rata, responden mengatakan mereka hanya bisa menyelesaikan empat dari 11 tugas dengan percaya diri menunjukkan kemampuan mengidentifikasi disinformasi online sama sekali tidak berubah.
RADARPANGANDARAN.COM - Cirawang Simisdaseum, nama yang belakangan ini banyak dibicarakan di Cianjur, kini telah hadir…
RADARPANGANDARAN.COM - Seiring berkembangnya teknologi, kebutuhan akan laptop yang tidak hanya tipis dan ringan, tetapi…
RADARPANGANDARAN.COM - Samsung tampaknya sedang mempersiapkan kehadiran HP murah terbaru mereka, Samsung Galaxy M16 5G,…
RADARPANGANDARAN.COM - Oppo A5 Pro segera meluncur dan mulai mencuri perhatian publik. Informasi dari platform…
RADARPANGANDARAN.COM - POCO kembali hadir dengan inovasi terbaru lewat seri POCO F7, yang kabarnya akan…
RADARPANGANDARAN.COM - MediaTek baru saja meluncurkan chipset terbaru mereka, Dimensity 8400, yang menjadi sorotan di…
This website uses cookies.