Yuk Wujudkan Ekowisata dan Pariwisata Berkelanjutan, Partisipasi Wisatawan Ikut Menjaga Alam

Namun di sisi lain, aktivitas wisata yang tak terkendali menimbulkan polusi, sampah plastik, kerusakan terumbu karang, hingga abrasi pantai.

Contohnya, banyak pantai indah di Indonesia yang berubah wajah karena tumpukan sampah. Gunung-gunung yang dulu permai kini kerap dipenuhi sisa botol plastik dari pendaki. Jika dibiarkan, daya tarik wisata justru akan hilang.

Inilah mengapa ekowisata dan pariwisata berkelanjutan menjadi solusi. Dengan prinsip “ambil secukupnya, jaga kelestariannya,” wisata bisa tetap berkembang tanpa mengorbankan alam.

Wujudkan Peran Aktif Wisatawan dalam Menjaga Alam

Pertanyaannya, bagaimana wisatawan bisa ikut menjaga alam? Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan, antara lain:

Mengurangi sampah plastik, dengan membawa botol minum sendiri, tas belanja kain, atau peralatan makan pribadi bisa mengurangi timbunan plastik sekali pakai di lokasi wisata.

Menghormati aturan lokal, karena setiap destinasi memiliki aturan, seperti larangan membawa pulang pasir pantai atau tidak memberi makan satwa liar. Mentaati aturan ini adalah wujud penghormatan terhadap ekosistem.

Mendukung produk lokal, dengan membeli kerajinan tangan, kuliner tradisional, atau jasa pemandu lokal membantu roda ekonomi masyarakat sekitar.

Memilih akomodasi ramah lingkungan, karena kini banyak hotel dan penginapan yang menerapkan konsep hijau, seperti mengurangi penggunaan energi dan mengelola limbah dengan baik.

Menjadi wisatawan yang bijak, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak fasilitas, serta ikut menjaga kebersihan adalah kontribusi nyata dari setiap pengunjung.