Dia mengingat Van Basten memiliki teknik luar biasa, kemampuan mengontrol bola-bola atas, dan gaya bermain yang keras serta licik, bahkan menggunakan sikunya untuk mengganggu lawan.
“Saya akan menyebut Marco Van Basten sebagai pemain yang tak terjaga ketika sedang berada di puncaknya. Semua bola atas menjadi miliknya; ia memiliki waktu dan teknik yang luar biasa,” ungkapnya.
“Dia juga cukup kejam; dibandingkan dengan Gullit, tidak ada perbandingan. Dengan sikunya, bahkan saat permainan berhenti, dia selalu aktif. Dan wasit cukup toleran. Tapi dia memahami cara menghadapi bek Italia,” terangnya.
Terakhir, Brambati menceritakan pengalamannya menghadapi Michel Platini, seorang pemain yang sulit diprediksi dan dihentikan.
Uniknya, setelah sebuah pertandingan di mana Brambati menjaganya, Platini mengirimkan sebotol sampanye sebagai bentuk apresiasi.
“Michel Platini benar-benar luar biasa. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan dia lakukan. Dia sering bergerak bebas dan sulit diikuti, sulit menghentikan gaya bermainnya yang cepat,” tuturnya.
“Saya pernah menjaganya sekali; sehari setelah itu, saya pergi makan bersama ayah saya dan bertemu dengannya. Dia tidak menyapa saya, tetapi kemudian saya mendapat sebotol sampanye darinya di meja,” pungkasnya.
RADAR PANGANDARAN.COM - Penyerang AC Milan, Rafael Leao, menyatakan bahwa ia tidak memiliki masalah dengan…
RADARPANGANDARAN.COM - Kota Tangerang dikenal sebagai salah satu surga kuliner di Indonesia. Salah satu menu…
RADAR PANGANDARAN.COM - Lautaro Martinez terlibat perdebatan dengan seorang penggemar Inter Milan di Instagram terkait…
RADAR PANGANDARAN.COM - Surat kabar Italia, La Gazzetta dello Sport, memprediksi Paulo Dybala akan hengkang…
RADAR PANGANDARAN.COM - Mantan Presiden Giallorossi, Rosella Sensi, meminta pemilik AS Roma untuk tidak membebani…
RADAR PANGANDARAN.COM - Kajian Gus Baha kali ini membahas tema tentang mensyukuri apa yang kita…
This website uses cookies.